Keluarga adalah Sarana Pendidikan Pertama
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi cerita tentang peranan keluarga dalam proses pendidikan.
Semoga bermanfaat dan menjadi Multi Level Mu'amalah bagi kita semua.
Pada ahad pagi dipertengahan bulan agustus ketika saya sedang lari pagi dengan Mahasiswa STKIP di sekitar komplek Kebon Sari, saya mendengar percakapan seorang ibu dengan anaknya.
"De ayo salim sama om fulan, jangan malu dong" kata ibu sambil menggendong anaknya,
"Ga mau ma, takut" sahut sang anak sambil menyembunyikan kepalanya dibahu ibunya.
Secara sekilas memang orang tersebut terlihat sangar, dan agak menyeramkan, jadi menurut saya wajar saja sang anak takut berkenalan dengan orang tersebut, apalagi baru pertama bertemu.
Jika kita fikir lebih dalam, kejadian ini sangatlah logis dan sebagai salah satu "Self Protection" yang secara naluriah ada disetiap anak, yaitu suatu upaya perlindungan anak terhadap hal-hal yang dirasa mengancam atau meresahkan anak tersebut. Tapi terkadang para orang tua sendirilah yang mengikis "Self Protection" tersebut dengan alasan agar tidak kuper, agar mudah bergaul, dll.
Padahal "Self Protection" pada anak sangatlah berguna ketika mereka beranjak dewasa, salah satu fungsi "Self Protection" adalah untuk membentengi diri anak dari pengaruh budaya barat dan pergaulan bebas yang sedang menjadi trand center di kalangan anak-anak muda.
Dalam kejadian ini kita lagi-lagi dapat mengambil hikmah, bahwa anak kecil itu masih suci, dan memiliki kepekaan yang lebih tinggi daripada kita para orang dewasa yang mungkin kepekaanya sudah banyak tertutupi oleh dosa-dosa kita. Karena Alloh SWT lebih menyukai pemuda yang ahli ibadah daripada orang-orang tua lanjut usia yang ahli ibadah.
Mungkin cukup sekian dari saya semoga menjadi manfaat dan Multi Level Mu'amalah bagi kita semua. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
No comments:
Post a Comment