Assalamu’alaikum
Warahmatullohi Wabarokatuh. Semoga rahmat Alloh SWT menyertai kita semua. Sebentar
lagi kita akan meninggalkan bulan Januari dan menyambut bulan februari. Bagi
sebagian kalangan terutama muda-mudi bulan februari adalah bulan yang mereka
nanti-nanti, dikarenakan terdapat suatu hari yang diperuntukan atau indentik dengan
hari kasih sayang yaitu Hari Valentine yang jatuh pada tanggal 14 Februari di
setiap tahun.
Sebelum membahas fenomena valentine yang terjadi disekitar kita, mari kita tinjau sejenak sejarah asal-muasal di peringatinya tanggal 14 februari sebagai hari kasih sayang atau valentine.
Valentine sebenarnya adalah
seorang martyr (dalam Islam disebut 'Syuhada') yang kerana kesalahan dan
bersifat 'dermawan' maka dia diberi gelaran Saint atau Santo.
Pada tanggal
14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena pertentangannya
(pertelingkahan) dengan penguasa Romawi pada waktu itu iaitu Raja Claudius II
(268 - 270 M). Untuk mengagungkan dia (St. Valentine), yang dianggap sebagai
simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cubaan hidup, maka
para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai 'upacara
keagamaan'.
Tetapi sejak
abad 16 M, 'upacara keagamaan' tersebut mulai beransur-ansur hilang dan berubah
menjadi 'perayaan bukan keagamaan'. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan
pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang
jatuh pada tanggal 15 Februari.
Setelah
orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani (Kristian), pesta 'supercalis' kemudian dikaitkan dengan upacara kematian
St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai 'hari kasih
sayang' juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropah bahwa waktu 'kasih
sayang' itu mulai bersemi 'bagai burung jantan dan betina' pada tanggal 14
Februari.
Dalam bahasa
Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata “Galentine” yang
bererti 'galant atau cinta'. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine
menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan
hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan berkembangnya zaman, seorang 'martyr'
bernama St. Valentino mungkin akan terus bergeser jauh pengertiannya(jauh dari
erti yang sebenarnya). Manusia pada zaman sekarang tidak lagi mengetahui dengan
jelas asal usul hari Valentine. Di mana pada zaman sekarang ini orang mengenal
Valentine lewat (melalui) greeting card, pesta persaudaraan, tukar
kado(bertukar-tukar memberi hadiah) dan sebagainya tanpa ingin mengetahui latar
belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu.
Dan menurut
data yang saya kutip dari www.id.wikipedia.org
hari valentine disebut juga Hari Santo Valentinus, dan dirayakan oleh banyak
negara, anglikan, gereja ortodoks timur, dan juga gereja lutheran. Hari
Valentine termasuk dalam jenis kebudayaan umat kristen, dan mempunyai makna
untuk memperingati Santo Valentinus, dan perayaan cinta kasih sayang. Hari
valentine dirayakan setiap tanggal 14 Februari untuk gereja katolik dan 7 Juli
untuk gereja ortodoks, dan biasanya dirayakan dengan cara mengirim kartu
ucapan, hadiah, berkencan, dan layanan gereja.
Sebagai umat
muslim bagaimana kita menyikapi hari valentine tersebut...?
Dari paparan
sejarah singkat tentang hari raya valentine diatas kita tahu bahwa hari raya
valentine adalah budaya orang nasrani untuk memperingati kematian Santo
Valentinus. Selain itu budaya atau kegiatan yang dilakukan didalam hari
valentine adalah hal-hal yang sangat bertentangan dengan ajaran agama islam seperti
kencan, berpesta pora, hura-hura, dll.
Sebagaimana firman Alloh SWT
dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra’ (17) Ayat 27 yang berarti : “Sesungguhnya
pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah
sangat ingkar kepada Tuhannya” (27)
Dan ayat 32 yang berarti : “Dan
janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (32)
Dari kedua
ayat Al-Qur’an tersebut sangat tegas bahwa Alloh SWT melarang kita melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang terdapat pada perayaan valentine. Selain itu valentine
mutlak bukanlah merupakan tradisi maupun ajaran agama islam.
Selain itu Rasululloh SAW juga
bersabda dalam sebuah hadits yang berbunti “Barang siapa yang meniru atau
mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu”.
Dan Alloh SWT kembali menegaskan
dalam surat Al-Imran (3) ayat 85 yang berarti : “Barangsiapa mencari agama
selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama
itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.”
Setelah
mengetahui tentang sejarah Valentine dan hukum kita untuk merayakanya, maka
hendaknya sebagai umat muslim kita harus bijak dan menyikapi peringatan
tersebut. Jangan sampai hingar-bingar, gemerlapnya dunia, dan berbagai
iming-iming manis yang ditawarkan dalam perayaan tersebut membuat kita lupa
akan siapa kita dan tujuan kita sebenarnya sebagaimana firman Alloh SWT dalam
Al-Quran Surat Adh-Dhaariyat (51) ayat 56 yang berarti : “Dan aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”
Sekian
sedikit informasi yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat, dan semoga
menjadi Multi Level Mu’amalah bagi kita semua. Wassalamu’alaikum Warahmatullohi
Wabarokatuh.
No comments:
Post a Comment