Cinta itu pasti pernah dirasakan semua umat manusia di Dunia, terutama bagi kalangan remaja yang sedang memasuki masa pubertas dan pencarian jati diri. Hari ini tanggal 28 Oktober 2014 selepas ba'da maghrib saya berdiskusi dengan teman saya mengenai cinta. Cinta memang sulit didefinisikan dengan kata-kata. Tapi menurut saya pribadi cinta itu adalah perasaan sayang yang teramat dalam sehingga kita selalu memikirkan, merindukan, dan memuja sehingga tidak ada yang lain selain dia.
Jika menurut definisi saya diatas berarti jika rasa cinta kita ke seseorang (terutama lawan jenis) sangat dan teramat mendalam kita justru perlu berhati-hati dan waspada, karena akan bertentangan dengan syahadat kita yang menjadikan Alloh SWT satu-satunya sesembahan yang berhak dan wajib kita puja. Seperti dalam kutupan ayat berikut.
Yang artinya:
Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah
tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka
mencintai Allah. (QS. Al-Baqarah : 165)
Dan menurut Aa Gym, beliau mengatakan bahwa "Cinta itu seperti memasukan ayam kedalam kamar, yang hanya akan menyebabkan berantaknya kamar tersebut. Meskipun ayam telah berhasil kita usir keluar, tetapi kamar kita masih berantakan." Yang berarti, jika kita sekali-kali berani memasukan cinta (lawan jenis) kedalam hati kita, maka itu hanya akan membuat hati kita berantakan meskipun cinta tersebut telah hilang.
Ada pepatah yang mengatakan, "Cinta itu turun dari mata ke hati", hal tersebut memang benar, karena salah satu cara menahan cinta kepada lawan jenis jika saatnya belum tiba (halal) adalah dengan menahan pandangan (gadh-dhul bashar).
Secara bahasa, غَضُّ البَصَرِ (gadh-dhul bashar)
berarti menahan, mengurangi atau zmenundukkan pandangan. Namun bukan
berarti menutup atau memejamkan mata hingga tidak melihat sama sekali. Juga
bukan berarti menundukkan kepala ke tanah saja, karena bukan itu yang dimaksud.
Lagipula hal seperti itu tidak akan mampu dilaksanakan. Tetapi yang
dimaksud غَضُّ البَصَرِ (gadh-dhul bashar)
adalah menjaga pandangan dan tidak melepas kendalinya hingga menjadi liar.
Pandangan yang terpelihara adalah apabila seseorang
tidak memandang aurat orang lain, tidak mengamat-amati
kecantikan/kegantengannya, tidak berlama-lama memandangnya, dan tidak
memelototi apa yang dilihatnya. Dengan kata lain— غَضُّ
البَصَرِ (gadh-dhul bashar) adalah—menahan pandangan dari
apa yang diharamkan oleh Allah swt dan rasul-Nya.
Perintah menjaga pandangan juga tertulis dalam Al-Quran surat 30-31 yang artinya:
Katakanlah kepada orang laki-laki yang
beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya;
yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang mereka perbuat”. Katakanlah kepada wanita yang beriman:
“Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya. (An-Nur
[24]: 30-31).
No comments:
Post a Comment