Setelah menyelesaikan kegiatan di kampus dan bersih diri, saya duduk di pinggir kolam ikan yang berada di dekat masjid sambil menunggu adzan maghrib. Karena pada hari itu bertepatan dengan pergantian tahun hijriyah, saya sedikit bermuhasabah tentang hal apa saja yang sudah saya lakukan dan saya dapatkan. Saya merenungkan kesalahan dan dosa yang saya perbuat pada satu tahun terakhir, sambil harap-harap cemas saya berdoa didalam hati agar dosa dan kesalahan saya diampuni oleh Alloh SWT. Setelah melaksanakan do'a penutupan tahun saya mengajukan diri sebagai mu'adzin agar saya menjadi orang yang pertama kali adzan di masjid Al-Hikmah pada tahun ini dengan harapan tahun saya kedepanya menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.
Mengingat pernyataan dari buku yang saya baca kemarin berhasil, maka saya berkeinginan mencobanya sakali lagi. Selepas adzan maghrib saya kembali membuka Al-Quran secara asal, dan yang terbuka kali ini adalah surat An-Nahl ayat 119 sebagai berikut :
( 119 ) Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Kali ini Alloh SWT tidak hanya memberikan jawaban untuk satu persoalan saja, namun dua persoalan saya sekaligus. Masih dihalaman yang sama, Alloh SWT juga menjawab pertanyaan saya mengenai dasar atau landasan kita membalas perbuatan dzalim seseorang kepada kita yang tercantum pada ayat ke 126 sebagai berikut :
( 126 ) Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar.
Dari ayat tersebut Alloh SWT memberikan pelajaran kepada kita bahwa kita berhak membalas perbuatan dzalim seseorang kepada kita, tetapi akan lebih baik lagi jika kita bersabar dan memaafkanya. Maha benar Alloh SWT dengan segala firmanya.
No comments:
Post a Comment