Sabtu 3 Januari 2015 bertepatan dengan 12 Rabi'ul awal. Mungkin banyak orang lupa akan tanggal bersejarah tersebut, dikarenakan beberapa hari yang lalu mereka sedang terbius, terpukau, dan terlena dalam perayaan pergantian tahun Masehi, jangankan pergantian tahun Masehi bahkan dalam pergantian tahun Hijriyah pun Nabi sendiri tidak pernah mengajarkannya amalan-amalan khusus untuk merayakan dan memperingatinya. yang nabi ajarkan adalah introspeksi diri, dan muhasabah tentang apa saja yang sudah kita lakukan satu tahun terakhir.
Sebagai umat muslim, kita seharusnya lebih bangga terhadap budaya dan sejarah islam itu sendiri daripada budaya orang-orang nonMuslim. Berikut ada sedikit kisah mengenai sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW yang saya kutip dari http://majelisribaathulmuhibbiin.blogspot.com.
Nabi Muhammad saw dilahirkan di
Makkah, kira-kira 200 M dari Masjidil Haram, pada senin menjelang terbitnya
fajar 12 Rabi’ul Awal tahun Gajah bertepatan dengan 20 April 571 M. Dinamakan
tahun Gajah karena pada waktu itu bala tentara Abrahah dari Yaman menyerang
Ka’bah dengan maksud akan meruntuhkannya. Mereka datang dengan mengendarai
Gajah. Namun penyerangan itu gagal total karena Allah mengirim burung Ababil
yang menjatuhkan batu-batu dari neraka kepada mereka. Seperti yg diceritakan
Allah swt pada surat Al Fiil.
Menurut pendapat yang masyhur,
Nabi Muhammad saw lahir 50 hari setelah peristiwa itu, demikian Ibnu Ishak. Ada
pula pendapat yang menyatakan 30 hari, 40 hari dan 55 hari. Tanggalnya pun
terjadi perbedaan pada ahli sejarah. Ada yang mengatakan 2, 8, 9, 13,17 dan 18
Rabi’ul Awal. Namun penduduk Makkah sependapat tanggal 12 Rabi’ul Awal, karena
mereka dahulu kala mengadakan ziarah ke tempat itu pada tiap tanggal tersebut.
Adapun saat kelahiran Beliau itu
menurut yang masyhur menjelang terbit fajar, pada waktu saat doa dimakbulkan
Allah. Dilahirkannya Nabi Muhammad saw pada bulan Rabi’ul Awal, musimnya bunga
berkembang adalah merupakan isyarat bahwa ajaran yang dibawanya akan berkembang
di seluruh dunia.
Mengenai silsilah keturunan Nabi
Muhammad saw adalah sebagai berikut : Muhammad bin Abdullah (lahir 545 M) bin
Abdul Muthalib (497 M) bin Hasyim (464 M) bin Abdul Manaf (430 M) bin Qushai
(400 M) bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihir bin Malik
bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin
Nizar bin Ma’ad bin Adnan dan seterusnya berselisih pendapat ahli sejarah
sampai anak Syits dan Adam.
Ayah Nabi Muhammad saw, Abdullah
meninggal dalam perjalanan pulang. Sehabis berniaga dari Syam lalu ia singgah di
Madinah, kemudian jatuh sakit dan tiada lama meninggal dunia dan dimakamkan di
situ. Pada saat itu Nabi saw masih di dalam kandungan.
Sejak dalam kandungan telah
nampak tanda-tanda kebesaran Nabi Muhammad saw, tatkala Nur Muhammad masuk ke
dalam rahim ibundanya, Aminah. Allah memerintahkan kepada Malaikat membuka
pintu surga Firdaus dan memberitahukannyaa kepada semua penghuni langit dan
bumi. Tanah-tanah yang tadinya kering menjadi subur, pohon-pohon kayu berdaun
rimbun dan berbuah lebat, angin berhembus sepoi-sepoi basa, binatang-binatang
di darat dan di laut ramai gembira memperbincangkannya.
Menurut keterangan Aminah, ketika
kandungannya genap 6 bulan datanglah seorang tidak dikenal pada suatu malam
seraya mengatakan “Hai Aminah, sesungguhnya anda mengandung seorang pemimpin
besar, apabila lahir kelak, namakanlah dia dengan Muhammad !”
“Waktu itu aku sendirian dalam
kamar sedangkan Abdul Muthalib thawaf keliling Ka’bah. Menjelang kelahiran
Muhammad, kudengar suara gemuruh gegap gempita dan bersamaan dengan itu kulihat
seekor burung menyapu-nyapukan sayapnya ke hatiku, maka hilanglah ketakutanku.
Aku berpaling, tiba-tiba tampak di hadapanku semangkuk minuman berwarna putih,
lantas aku meminumnya. Serentak dengan itu kulihat cahaya memancar sampai ke lagit,
kemudian muncul wanita-wanita setinggi pohon kurma, seolah-olah putri dari
Abdul Manaf, mereka langsung memegangku. Dalam keadaan gugup dan tercengang,
aku bertanya tentang perihal mereka. Mereka menjawab bahwa mereka adalah Asiah
istri Fir’aun yang beriman, Maryam anak Imran dan bidadari dari surga.
Kemudian beberapa laki-laki tegak
berdiri di angkasa memegang beberapa cerek dari perak dan beberapa ekor burung
yang paruhnya dari permata zamrud dan sayap-sayapnya dari permata ya’kut
memenuhi kamarku.
Allah membukakan pemandanganku,
maka kulihat belahan bumi dari timur ke barat, 3 buah bendera berkibar, 1 di
timur, 1 di barat dan 1 lagi dibelakang Ka’bah. Sejurus kemudian aku pun
melahirkan Muhammad dengan dirawat bidan-bidang dari surga tadi. Kulihat
Muhammad sujud ke lantai lalu mengangkat jari-jari tangannya ke langit. Sesudah
itu kudengar suara gaib yang menyatakan, “Bawa dia keliling bumi dari timur ke
barat dan masukkan ke dalam laut, supaya semua makhluk mengenalnya.” Kemudian
suara gaib itupun hilang. Pada malam kelahiran Nabi Muhammad saw, memancarlah
sinar dari Aminah sampai ke negeri Syam (Syiria) sebagai isyarat pada suatu
waktu kelak Nabi Muhammad saw akan berkunjung ke sana.
Menurut seorang Ulama, Nabi
Muhammad saw lahir tidak seperti manusia lainnya yaitu keluar dari kemaluan
ibunya, tapi dari dalam perut ibunyakeluar cahaya yang begitu terang lalu terlihat Nabi saw
dalam keadaan bersujud. Menurut riwayat lain, Nabi Muhammad saw lahir dengan
meletakkan dua tangannya di lantai, mengangkatkan kepalanya ke langit sebagai
pertanda ketinggian martabatnya dari semua makhluk. Beliau lahir dalam keadaan
bersih, sudah berkhitan, sudah terpotong tali pusarnya, wangi, bercelak mata
dengan kodrat Allah swt. Menurut sebagian ahli sejarah, Beliau dikhitan oleh
Abdul Muthalib sesudah berusia 7 hari dalam suatu upacara jamuan dan sekaligus
menamakannya dengan “Muhammad”.
Serentak dengan kelahiran Nabi
Muhammad saw, singgasana Kaisar di Madain runtuh, api sembahan orang Majusi di
Persia yang sejak 1000 tahun menyala, menjadi padam. Menurut riwayat lainnnya
juga, ketika kelahiran Nabi saw, berhala-berhala disekitar Ka’bah jatuh lalu
bersujud karena kelahiran Nabi saw
Pertumbuhan badannya begitu
cepat. Umur 3 bulan dapat berdiri, umur 5 bulan dapat berjalan, umur 9 bulan
telah cukup kuat dan berbicara lancar. Beberapa hari Beliau menyusu kepada
Ibunya, kemudian disusukan oleh Tsuwaibatul-Aslamiah, budak Abu Lahab yang
dimerdekakannya setelah mendengar Nabi Muhammad saw lahir. Tsuwaibah selain
menyusukan Nabi saw, juga menyusukan anaknya, menyusukan Abu Salamah dan
sebelum itu menyusukan Hamzah, paman Nabi saw.
Kemudian Nabi sawa disusukan
Halimah binti Abi Zuaib As-Sa’diah, di desa Bani Sa’ad. Beliau diasuh oleh
putrinya yang bernama Syiama. Setelah 2 tahun menghirup udara desa, Beliau
dikembalikan kepada ibunya, kemudian dibawa ke desa kembali, bergaul dengan penduduk
selama 5 tahun. Selama menyusukan Nabi saw, Halimah mendapat berkah, ternaknya
subur berkembang biak, air susunya banyak dan rezekinya lapang.
Sebelum berusia 3 tahun dadanya
dibedah oleh Malaikat Jibril dan ketika berusia 6 tahun, ibunya Aminah meninggal
dunia di Abwa’, Madinah ketika berziarah ke makam ayahandanya Nabi saw bersama
Nabi saw. Maka jadilah Beliau saw yatim piatu, lalu Beliau saw diasuh oleh
kakeknya, setelah kakeknya meninggal Beliau saw diasuh oleh pamannya, Abu
Thalib.
Allahumma Sholli ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala alih
Sayyidina Muhammad
Demikian sejarah singkat mengenai kelahiran Rasululloh SAW, apabila ada sesuatu hal yang kurang berkenan saya mohon maaf. Semoga bermanfaat dan menjadi Multi Level Mu'amalah bagi kita semua.
No comments:
Post a Comment