Thursday, October 2, 2014

"BAHASA"




بسم الله الرحمن الرحيم 

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Semoga kita semua dirahmati Alloh SWT.
Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi sedikit pengalaman tentang kegiatan saya dalam menuntut ilmu di STKIP Al Hikmah.


Hari ini 2 Oktober 2014 kami mendapat pelajaran yang sangat menarik, yaitu pentingnya bahasa dalam kehidupan sehari-hari terutama untuk menyampaikan sesuatu, baik berupa materi maupun gagasan.
“Himpunan A yang memiliki anggota di himpunan B” kata Adi salah seorang mahasiswa yang sedang mempresentasikan materi Irisan.
“Maaf-maaf coba ulangi sekali lagi definisi dari irisan” tutur Ustadz Zahri salah seorang dosen pembimbing.
“Irisan adalah anggota himpunan yang termasuk anggota himpunan lain Ustadz” jawab adi.
“Coba kamu buka definisi awal dari Irisan dan baca” kata Ustadz Zahri.
A irisan B adalah himpunan yang beranggotakan x, sedangkan x merupakan anggota dari himpunan A dan himpunan B” sambil menampilkan slide tentang Irisan.

Dari kejadian ini kita dapat mengambil pelajaran, bahwa sebenarnya kita mengetahui dan memahami maksud dari materi tersebut, namun terkadang kita kesulitan dalam menyampaikan dan menjelaskanya. Hal tersebut disebabkan karena tata bahasa yang kita gunakan tidak beraturan dan terkadang tidak mengacu pada Definisi awal, tak jarang kita juga sering mendefinisikan dengan pemahaman dan bahasa kita sendiri, sehingga membuat orang awam kesulitan dalam memahami maksud dari penjelasan kita.

Dalam Al-Quran Surat Muhammad Ayat 30 juga dijelaskan.
Dan kalau Kami kehendaki, niscaya Kami tunjukkan mereka kepadamu sehingga kamu benar-benar dapat mengenal mereka dengan tanda-tandanya. Dan kamu benar-benar akan mengenal mereka dari kiasan-kiasan perkataan mereka dan Allah mengetahui perbuatan-perbuatan kamu.

Dalam QS Muhammad, ayat ini berada dalam kelompok ayat yang sedang berbicara tentang ancaman terhadap orang-orang munafik dan orang-orang murtad. Kelompok ayat tersebut membentang dari ayat 20 sampai ayat 38. Pada ayat ini (ayat 30), Allah menunjukkan salah satu tanda mereka (orang-orang munafik) yaitu suka membuat lahn al-qaul. Lahn al-qaul, seperti kata Muhammad al-Hijâzî dalam al-Tafsîr al-Wâdhih, adalah berkata-kata dengan kiasan dan sindiran.[16]
Di antara pesan yang dapat diambil dari ayat ini berkaitan dengan topik tulisan ini adalah bahwa dalam berkomunikasi kita hendaknya memilih kata-kata yang jelas, mudah dipahami oleh lawan bicara dan sebisa mungkin menghindari kata-kata yang menimbulkan pengertian yang tidak sama antara pengucap dan pendengar.

Demikian sedikit pengalaman yang dapat saya ceritakan, semoga dapat menjadi hikmah dan Multi Level Mu’amalah bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

No comments:

Post a Comment