PENGARUH
MENGHAFAL AL-QUR’AN TERHADAP
KOMUNIKASI
ANAK DALAM INTERAKSI SOSIAL
A.
PENDAHULUAN
Komunikasi adalah suatu proses pengiriman informasi oleh suatu
individu kepada individu lain. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan atau
verbal dengan bahasa yang tentunya dimengerti dan difahami oleh kedua belah
fihak, maupun non lisan atau menggunakan bahasa isyarat seperti menggunakan
anggota tubuh untuk mengisyaratkan dan mengutarakan suatu maksud, atau disebut
nonverbal
Menurut Forsdale
(1981) seorang ahli pendidikan terutama ilmu komunikasi : Dia menerangkan dalam
sebuah kalimat bahwa “communication is the process by which a system is
established, maintained and altered by means of shared signals that operate
according to rules”. Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu sistem
dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan bahwa sinyal-sinyal yang
dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai dengan aturan.
B.
LATAR BELAKANG
Di abad 21 ini kita dituntut untuk meningkatkan mutu dan kualitas
diri kita dalam berbagai bidang agar kita dapat bersaing di dunia kerja dalam
maupun luar negeri. Terlebih lagi pada tahun 2015 akan diresmikanya MEA
(Masyarakat Ekonomi Asean) yakni pasar global asean yang membuka peluang dari
negara-negara asean untuk mengadakan kerja sama sekaligus dapat membuka
industri-industri di negara anggota MEA, hal tersebut semakin menambah
persaingan di dalam negeri dikarenakan banyak tenaga-tenaga dan perusahaan
asing yang siap bersaing dengan tenaga dan perusahaan dalam negeri.
Beberapa
faktor-faktor yang sangat vital selain dari pengetahuan dan skill kita juga
harus menguasai kemampuan komunikasi atau public speaking. Agar selain kita
mendapatkan banyak relasi dan partner kerja skill komunikasi juga penting dalam
beberapa bidang pekerjaan, seperti tenaga pendidik.
Guru adalah salah satu profesi
tenaga pendidik yang sekarang sangat dibutuhkan oleh bangsa ini, karena melalui
guru-guru yang bermutu dan berkompeten akan melahirkan generasi-generasi
penerus bangsa yang lebih baik. Dikarenakan dalam 4 kompetensi seorang guru
diperlukan kemampuan Pedagogik atau penguasaan kelas, jika sang guru tidak
memiliki kemampuan komunikasi yang baik kepada mara muridnya, sudah pasti dia
akan kesulitan dalam mengendalikan kelas dalam proses belajar mengajar.
C.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI
Komunikasi adalah salah satu
media dalam melakukan interaksi sosial dengan masyarakat maupun lingkungan
sekitar. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam
berkomunikasi diantaranya adalah :
1)
Kecerdasan
Linguistik
Kecerdasan
linguistik menunjukan pada kecerdasan seseorang yang berkaitan dengan
kemampuanya dalam menggunakan bahasa. Misalnya menghasilkan kalimat yang mudah
difahami orang lain atau membuat kalimat dengan tata bahasa yang benar. (Suyono
Hadi 2007:98)
Tingkat
kecerdasan linguistik di masyarakat kita masih sangatlah rendah, dikarenakan
banyak dari kita yang lebih sering menggunakan sosial media dalam berkomunikasi
dengan orang lain dan jarang berkomunikasi secara langsung. Sehingga ketika
orang tersebut berkomunikasi secara langsung dia akan mengalami kesulitan dalam
berkomunikasi karena jarang dilatih.
2)
Kecerdasan
Sosial
Kecerdasan
sosial dapat diaplikasikan melalui interaksi dengan orang lain, memelihara
lingkungan sosial, menghadapi realitas sosial dengan bijaksana, meminimalisir /
mencegah konflik, dan memiliki kesadaran etis dalam menangkap realitas sosial.
(Suyono Hadi 2007:104)
Selain
dari kecerdasan linguistik faktor kecerdasan sosial ternyata juga tidak kalah
pentingnya dalam mempengaruhi kemampuan seseorang dalam berkomunikasi. Karena
kecerdasan sosial adalah kemampuan seseorang berinteraksi dengan orang lain,
dan itu secara otomatis akan meningkatkan kecerdasan linguistik. Dikarenakan
semakin sering orang tersebut berinteraksi dengan seseorang maka semakin banyak
pengalaman dan semakin terlatih orang tersebut dalam berkomunikasi.
3)
Kosakata
Kosakata adalah suatu perbendaharaan kata-kata yang dimiliki oleh
seseorang untuk mengungkapkan sesuatu yang dirasakanya dan dimaksud kedalam
sebuah kata. Terkadang orang tersebut mahir dalam berinteraksi dan fasih dalam
berkomunikasi, akan tetapi orang tersebut kesulitan dalam mengungkapkan apa
yang sebenarnya diinginkan dan dimaksud.
D.
PENGARUH MENGHAFAL AL-QURAN
TERHADAP
KEMAMPUAN KOMUNIKASI
Menurut buku yang berjudul Panduan Cepat menghafal Al-Qur’an karya
Ahmad Salim Badwilan diterangkan bahwa ada beberapa keistimewaan anak yang
menghafal Al-Quran. Diantaranya yaitu :
1.
Memperoleh
banyak kata dan pengembangan perbendaharaan kata-kata.
Pada saat proses menghafal Al-Quran pastinya anak tersebut haruslah
membaca setiap ayat disertai makna yang terkandung didalamnya. Secara tidak
langsung anak tersebut mendapatkan kosakata baru untuk kemudian digunakan dalam
mengungkapkan sesuatu yang dia rasakan atau maksudkan.
2.
Dapat
mengucapkan huruf dengan artikulasi dan lafal yang tepat.
Sebelum menghafal Al-Quran seorang penghafal sebelumnya diwajibkan
mempelajari ilmu tajwid, yaitu ilmu dalam membaca dan mengucapkan huruf-huruf
didalam ayat-ayat Al-Quran secara baik dan benar. Kemudian dari kemampuan ini
anak akan terlatih untuk mengucapkan dan melafalkan ayat-ayat Al-Quran dengan
baik, dan itu juga melatih kemampuan berbicara dan artikulasi seseorang dalam
berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
3.
Meningkatkan
Kecerdasan Sosial.
Seorang penghafal Al-Quran biasanya setelah dia menghafal
ayat-ayat, dia akan menyetorkannya kepada seseorang yang lebih mahir dalam
membaca Al-Quran tersebut (Mentor / Guru) untuk mengoreksi apakah bacaan dari
sang penghafal tersebut sudah sesuai dengan Al-Quran atau belum. Dari interaksi
penghafal dengan gurunya inilah akan melatih rasa percaya diri dan meningkatkan
kecerdasan sosial seseorang.
Dan menurut Dr.
Yahya al-Bablawi, guru filologi pada Fakultas Putri Universitas Ayn asy-Syams,
menjelaskan dalam penelitianya bahwa sumber kesulitan dalam mengucapkan
huruf-huruf ini adalah perbedaan artikulasi yang fasih dalam Al-Quran dan
ucapan dalam bahasa sehari-hari. (oleh Badwilan Ahmad Salim 2009:234)
Sehingga secara tidak langsung anak tersebut juga mempelajari
bagaimana berdialek dan berbahasa asing. Ditambah lagi bahasa Al-Quran adalah
bahasa dengan tingkatan bahasa yang lebih tinggi daripada bahasa arab
sehari-hari.
E.
KESIMPULAN
Dan pada penerapanya dilapangan ini memang sudah terbukti bahwa
manghafal Al-Quran secara tidak langsung meningkatkan kemampuan berkomunikasi.
Seperti beberapa teman saya seperti M Orthio Rizky dan M Syaiful Bakhri, keduanya
memiliki hafalan 3 Juz, hal ini berbanding sejajar dengan kemampuan interaksi
mereka dan keaktivan mereka dalam berkomunikasi jika dibandingkan dengan
beberapa teman saya yang hafalanya masih kurang.
Jika kita tinjau manfaat menghafal Al-Quran dalam perkembangan
komunikasi seseorang, ini akan sangat membantu sekali dalam meningkatkan
kemampuan interaksi sosial orang tersebut.
F.
PENUTUP
Semoga sedikit
informasi ini dapat membuka pemikiran kita, bahwa selain sebagai kitab suci dan
pedoman umat manusia ternyata Al-Quran memiliki manfaat lain salah satunya
dalam membantu perkambangan komunikasi seseorang. Dan semoga kita semakin
bersemangat dalam membaca dan mentadaburi ayat-ayat Al-Quran.
Apa bila ada
kesalahan dalam penyusunan makalah ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Sekian dari saya semoga bermanfaat.
G.
DAFTAR PUSTAKA
Hadi Suyono. 2007. Social Intelegence : Cerdas meraih sukses
bersama orang lain dan lingkungan. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.
Ibrahim Idi Subandy. 2007. Kecerdasan Komunikasi : Seni
berkomunikasi kepada publik. Bandung : Simbiosa Rekatama Media
Badwilan Ahmad Salim. 2009. Panduan cepat menghafal Al-Quran.
Jogjakarta : Diva Press.
No comments:
Post a Comment