Friday, December 26, 2014

Ketika matematika membuatku lebih mencintainya



4 Desember 2014 saya sangat penasaran dengan apa itu “Patrap”. Menurut buku yang saya baca “Patrap” adalah metode untuk mendekati Alloh SWT. Dengan kata lain, mereka menggunakan metode ini untuk berinteraksi dengan Alloh SWT atau istilah yang mereka gunakan adalah “Nyambung”.


Dilandasi dasar ingin tau yang kuat, saya mulai browsing di internet bagaimana cara untuk melakukan “Patrap” tersebut. Namun apa yang terjadi, bukan hal positiv yang saya dapat, tetapi berbagai komentar negatif.

Setelah membaca beberapa artiker tentang metode tersebut, saya mulai ragu. Ditambah lagi didalam sebuah artikel dan menurut beberapa narasumber bahwa dijaman Rasululloh SAW tidak ada yang namanya “Patrap”. Namun yang biasa dilakukan Rasululloh SAW untuk mendekatkan diri kepada Alloh SWT adalah beristighfar dan berdzikir untuk memohon ampun kepada Alloh SWT. Jadi yang dapat saya simpulkan “Patrap” adalah bid’ah dan semua bid’ah akan tertolak, sebagaimana sabda nabi berikut.
  
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu ‘Anh, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda, “Barangsiapa membuat perkara baru dalam agama kami yang bukan darinya, maka hal itu tertolak.” Hadits shahih.
Diriwayatkan oleh Muslim, bahwa Rasulullah bersabda, “Barangsiapa melakukan perbuatan yang tidak terdapat padanya perkara kami, maka hal itu tertolak.”

Setelah berkonsultasi dengan teman saya yang lebih faham, akhirnya saya tidak ingin mendekati Alloh SWT dengan cara yang tidak diajarkan oleh Rasululloh SAW. Kita memang tidak bisa menjadi seperti beliau (Rasululloh SAW), tapi kita bisa berusaha untuk mendekati akhlak terpujinya. Yaitu dengan mendekatkan diri kepada Alloh SWT dan mohon bimbingannya agar diajarkan bagaimana bisa mendekati akhlak Rasululloh SAW. Kebetulan materi kuliah yang sedang saya pelajari adalah bab Limit. Jika dilihat dari kasus tersebut, maka saya dapat menyimpulkan sebagai berikut. . Dimana

Dan usaha kita semua pasti akan mendapatkan balasan dari Alloh SWT seperti dalam firmanya didalam Al-Qur’an surat Al-Insyiqaq (84) ayat ke 6
 

Yang artinya :
“Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya”

Kita memang tidak tau kapan kita akan bertemu dengannya, dan apakah Alloh SWT berkenan menemui kita yang penuh dosa ini. Tapi dari firman Alloh SWT kita diperintahkan untuk bekerja keras dan bersungguh-sungguh untuk menuju Alloh SWT.

No comments:

Post a Comment