Thursday, January 29, 2015

Bagaimana Umat Muslim menyikapi Valentine's Day



Assalamu’alaikum Warahmatullohi Wabarokatuh. Semoga rahmat Alloh SWT menyertai kita semua. Sebentar lagi kita akan meninggalkan bulan Januari dan menyambut bulan februari. Bagi sebagian kalangan terutama muda-mudi bulan februari adalah bulan yang mereka nanti-nanti, dikarenakan terdapat suatu hari yang diperuntukan atau indentik dengan hari kasih sayang yaitu Hari Valentine yang jatuh pada tanggal 14 Februari di setiap tahun.



Sebelum membahas fenomena valentine yang terjadi disekitar kita, mari kita tinjau sejenak sejarah asal-muasal di peringatinya tanggal 14 februari sebagai hari kasih sayang atau valentine.


Valentine sebenarnya adalah seorang martyr (dalam Islam disebut 'Syuhada') yang kerana kesalahan dan bersifat 'dermawan' maka dia diberi gelaran Saint atau Santo.

Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena pertentangannya (pertelingkahan) dengan penguasa Romawi pada waktu itu iaitu Raja Claudius II (268 - 270 M). Untuk mengagungkan dia (St. Valentine), yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cubaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai 'upacara keagamaan'.

Tetapi sejak abad 16 M, 'upacara keagamaan' tersebut mulai beransur-ansur hilang dan berubah menjadi 'perayaan bukan keagamaan'. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari.

Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani (Kristian), pesta 'supercalis'  kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai 'hari kasih sayang' juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropah bahwa waktu 'kasih sayang' itu mulai bersemi 'bagai burung jantan dan betina' pada tanggal 14 Februari.

Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata “Galentine” yang bererti 'galant atau cinta'. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan berkembangnya zaman, seorang 'martyr' bernama St. Valentino mungkin akan terus bergeser jauh pengertiannya(jauh dari erti yang sebenarnya). Manusia pada zaman sekarang tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine. Di mana pada zaman sekarang ini orang mengenal Valentine lewat (melalui) greeting card, pesta persaudaraan, tukar kado(bertukar-tukar memberi hadiah) dan sebagainya tanpa ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu.

Dan menurut data yang saya kutip dari www.id.wikipedia.org hari valentine disebut juga Hari Santo Valentinus, dan dirayakan oleh banyak negara, anglikan, gereja ortodoks timur, dan juga gereja lutheran. Hari Valentine termasuk dalam jenis kebudayaan umat kristen, dan mempunyai makna untuk memperingati Santo Valentinus, dan perayaan cinta kasih sayang. Hari valentine dirayakan setiap tanggal 14 Februari untuk gereja katolik dan 7 Juli untuk gereja ortodoks, dan biasanya dirayakan dengan cara mengirim kartu ucapan, hadiah, berkencan, dan layanan gereja.
Sebagai umat muslim bagaimana kita menyikapi hari valentine tersebut...?


 Dari paparan sejarah singkat tentang hari raya valentine diatas kita tahu bahwa hari raya valentine adalah budaya orang nasrani untuk memperingati kematian Santo Valentinus. Selain itu budaya atau kegiatan yang dilakukan didalam hari valentine adalah hal-hal yang sangat bertentangan dengan ajaran agama islam seperti kencan, berpesta pora, hura-hura, dll. 

Sebagaimana firman Alloh SWT dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra’ (17) Ayat 27 yang berarti : “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya” (27)

Dan ayat 32 yang berarti : “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (32)

Dari kedua ayat Al-Qur’an tersebut sangat tegas bahwa Alloh SWT melarang kita melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terdapat pada perayaan valentine. Selain itu valentine mutlak bukanlah merupakan tradisi maupun ajaran agama islam.

Selain itu Rasululloh SAW juga bersabda dalam sebuah hadits yang berbunti “Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu”.

Dan Alloh SWT kembali menegaskan dalam surat Al-Imran (3) ayat 85 yang berarti : “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.”

                Setelah mengetahui tentang sejarah Valentine dan hukum kita untuk merayakanya, maka hendaknya sebagai umat muslim kita harus bijak dan menyikapi peringatan tersebut. Jangan sampai hingar-bingar, gemerlapnya dunia, dan berbagai iming-iming manis yang ditawarkan dalam perayaan tersebut membuat kita lupa akan siapa kita dan tujuan kita sebenarnya sebagaimana firman Alloh SWT dalam Al-Quran Surat Adh-Dhaariyat (51) ayat 56 yang berarti : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”

                Sekian sedikit informasi yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat, dan semoga menjadi Multi Level Mu’amalah bagi kita semua. Wassalamu’alaikum Warahmatullohi Wabarokatuh.

No comments:

Post a Comment